tugas_administrasi_pendidikan_Arul


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Pada dasarnya administrasi pendidikan merupakan ilmu yang membahas tentang aturan-aturan dalam administrasi sekolah yang mencakup usaha-usaha yang di lakukan dalam tatanan administrasi untuk mencapai tujuan administrasi pendidikan yang berarti memberikan sistematika kerja dalam mengelola pendidikan. Sehingga tugas-tugas operasional kependidikan dapat di laksanakan secara efektif dan efisien menuju sasaran atau tujuan yang telah di tetapkan. Selanjutnya kerjanya sehari-hari akan dapat meningkatkan keterampilannya dalam mengemudikan bahtera sekolah yang di pimpinnya. Jadi suatu organisasi pendidikan bertujuan untuk diintegresikan, di organisasi dan di koordinasi secara efektif dan efisien. Dengan demikian tujuan administrasi pendidikan dapat dicapai dengan kerjasama tanpa meninggalkan aturan-aturan tertentu.
B.     Rumusan Masalah
1.       Konsep administrasi pendidikan.
2.      Ruang lingkup administrasi pendidikan.
3.      Fungsi administrasi pendidikan.
4.      Prinsip-prinsip administrasi pendidikan sekolah.
5.      Konsep administrasi pendidikan.
6.      Ruang lingkup administrasi pendidikan.
c.   Fungsi administrasi pendidikan.
d.   Prinsip-prinsip administrasi pendidikan sekolah.






BAB II
PEMBAHASAN

Ditinjau dari katanya, menurut Paup Mahieu administrasi  mempunyai arti sempit dan arti luas. Dalam arti sempit, administrasi diartikan  sebagai kegiatan  pencatatan data, surat-surat, informasi secara tertulis serta penyimpanan dokumen-dokumen sehingga dapat dipergunakan  kembali bila diperlukan. Dalam hal ini administrasi meliputi kegiatan tata usaha.
Sedangkan menurut Louis A. Allen, dalam arti luas  administrasi menyangkut  kegiatan manajemen  atau pengelolaan terhadap keseluruhan  komponen organisasi untuk mewujudkan  tujuan atau program organisasi.  Selanjutnya istilah administrasi  dalam arti sempit  lebih baik digunakan  istilah tata  usaha. Dalam arti luas  administrasi pendidikan mencakup  semua kegiatan yang  direncanakan   dan dilaksanakan secara teratur untuk mencapai tujuan pendidikan.[1]

A.  Konsep Administrasi Pendidikan
Disadari atau tidak, hakekat segala sesuatu yang tergelar di dunia perlu diatur. Pengaturan  dimaksud mengarah kepada usaha kelancaran, keteraturan, kedinamisan dan ketertiban suatu usaha. Apabila pengaturan tidak ada, dunia ini hancur sejak dulu kala.[2] Sebagai ahli Public Administration America, Luther Guilck menjadi rujukan oleh para ahli Administrasi, ia mengemukakan  administrasi bertalian  dengan pelaksanaan kerja, dengan pencapaian tujuan-tujuan yang telah ditentukan.  Sebagaimana diungkapkan  bahwa ada tujuh jenis  kegiatan administrasi yang juga  menjadi fungsi manajemen yaitu planning, organizing, staffing, directing,  coordinating, reporting, budgeting yang dikenal dengan POSDCORB. Dimana konsep administrasi  adalah segenap  proses penyelenggaraan  yang berkaitan dengan sistem, asas, prosedur dan teknik  kerjasama dengan setepat-tepatnya. Proses adalah  serangkaian  perbuatan manusia yang  mengandung  maksud tertentu yang memang dikehendaki  oleh yang melakukan perbuatan itu.
Konsep administrasi jika diimplementasikan  pada kegiatan pendidikan  menjadi administrasi pendidikan  sebagai suatu proses  sistem perilaku mengandung arti bahwa  dalam penyelenggaraan pendidikan  terjadilah suatu proses  interaksi manusia  dalam sistem yang terarah  dan terkoordinir dalam  usaha mencapai tujuan pendidikan. Karena itu, administrasi pendidikan  merupakan serangkaian  kegiatan atau proses  yang berurutan  dan beraturan menggunakan prinsip-prinsip  administrasi.[3]
B.  Ruang Lingkup Administrasi Pendidikan
Bidang-bidang  yang tercakup  dalam administrasi pendidikan adalah sangat banyak  dan luas. Tetapi yang sangat penting dan perlu diketahui oleh para kepala sekolah dan guru-guru  pada umumnya adalah sebagai berikut:
  1. Bidang tata usaha sekolah, meliputi:
a.       Organisasi dan struktur pegawai tata usaha.
b.      Anggaran belanja keuangan sekolah.
c.       Masalah kepegawaian dan personalia sekolah.
d.      Keuangan dan pembukuannya.
e.       Korespondensi.
f.       Masalah pengangkatan, pemindahan, penempatan, laporan, pengisian buku induk, rapor dan sebagainya.
2.      Bidang personalia murid, yang meliputi antara lain:
a.       Organisasi murid.
b.      Masalah kesehatan murid.
c.       Masalah kesejahteraan murid.
d.      Evaluasi kemajuan murid.
e.       Bimbingan dan penyuluhan bagi murid.
3.      Bidang personalia guru, meliputi antara lain:
a.       Pengangkatan dan penempatan tenaga guru.
b.      Organisasi personel guru.
c.       Masalah kepegawaian. Masalah kondite dan evaluasi kemajuan guru.
d.      Refreshing dan up-grading guru-guru.
4.      Bidang pengawasan, yang meliputi antara lain:
a.       Usaha membangkitkan semangat  guru-guru dan pegawai  tata usaha  dalam menjalankan  tugasnya masing-masing sebaik-baiknya.
b.      Mengusahakan dan mengembangkan  kerjasama yang baik antara guru, murid dan pegawai  tata usaha sekolah.
c.       Mengusahakan dan membuat pedoman cara-cara  menilai hasil-hasil pendidikan dan pengajaran.
d.      Usaha mempertinggi mutu dan pengalaman guru-guru pada umumnya.
5.      Bidang  pelaksanaan dan pembinaan kurikulum:
a.       Berpedoman dengan mengetrapkan  apa yang tercantum dalam kurikulum sekolah  yang bersangkutan, dalam  usaha mencapai  dasar-dasar  dan tujuan pendidikan dan pengajaran.
b.      Melaksanakan organisasi  kurikulum beserta metode-metodenya, disesuaikan dengan  pembaruan pendidikan  dan lingkungan masyarakat.[4]
Demikianlah antara lain bidang-bidang  yang tercakup di dalam administrasi pendidikan. Dapatlah disingkatkan bahwa bidang-bidang tersebut  di  atas dapat dikelompokkan sebagai berikut:
1.      Bidang administrasi material, yang kegiatan administrasi  yang menyangkut bidang-bidang materi, seperti ketatausahaan sekolah, administrasi keuangan, alat-alat perlengkapan dan lain-lain.
2.      Bidang administrasi personal, yang mencakup  di dalamnya administrasi personel guru dan pegawai sekolah dan sebagainya.
3.      Bidang administrasi kurikulum, yang mencakup di dalamnya  pelaksanaan kurikulum, pembinaan kurikulum,  penyusunan silabus, persiapan harian dan sebagainya.  
            Dalam buku “pedoman  umum menyelenggarakan  administrasi sekolah menengah (1984)”, disebutkan pula mengenai ruang lingkup kegiatan administrasi sekolah adalah meliputi:
1.      Administrasi program pengajaran;
2.      Administrasi murid/siswa;
3.      Administrasi kepegawaian;
4.      Administrasi keuangan;
5.      Administrasi perlengkapan;
6.      Administrasi surat-menyurat;
7.      Administrasi perpustakaan;
8.      Administrasi pembinaan kesiswaan;
9.      Administrasi hubungan sekolah dengan masyarakat.
Sebagaimana telah disebutkan di atas  bahwa skopa administrasi pendidikan  itu meliputi  segala hal yang pada dasarnya  ditekankan pada pelaksanaan  kegiatan atau usaha  pendidikan supaya berjalan secara  teratur  dan tertib yang semuanya itu diorientasikan pada tujuan pendidikan.[5]
C.    Fungsi Administrasi Pendidikan
Fungsi administrasi sebagai  suatu sifat yang nyata  dari pendidikan formal  muncul dari kebutuhan  untuk membina pertumbuhan sekolah-sekolah. Berikut ini diuraikan  fungsi-fungsi administrasi yang dapat diimplementasikan dalam kegiatan  pendidikan, yaitu perencanaan,  pengorganisasian, penggerakan, pengkoordinasian, pengarahan dan pengawasan dalam konteks kegiatan lembaga pendidikan.
1.      Fungsi perencanaan
Perencanaan meliputi  kegiatan menetapkan  apa yang ingin dicapai, bagaimana mencapai, berapa lama,  berapa orang yang diperlukan, dan berapa banyak biayanya. Perencanaan ini dibuat sebelum  suatu tindakan dilaksanakan. Perencanaan itu dapat diartikan  sebagai proses penyusunan   berbagai keputusan yang akan  dilaksanakan pada  masa yang akan datang  untuk mencapai tujuan  yang ditentukan. Oleh karena itu,  perencanaan merupakan proses  penetapan dan pemanfaatan  sumber-sumber daya  secara terpadu  yang dilaksanakan secara efisien dan efektif dalam mencapai tujuan. Proses perencanaan dilaksanakan  secara kolaboratif.
2.      Fungsi pengorganisasian
      Pengorganisasian diartikan sebagai kegiatan pembagian tugas-tugas pada orang yang terlibat dalam kerja sama pendidikan.  Salah satu prinsip pengorganisasian adalah  terbaginya semua  tugas  dalam berbagai unsur organisasi secara proporsional  dengan kata lain pengorganisasian yang efektif  adalah membagi  tugas-tugas ke dalam sub-sub  atau komponen-komponen  organisasi  
3.      Fungsi penggerakan
      Menggerakkan menurut Terry berarti merangsang anggota-anggota kelompok  melaksanakan tugas-tugas dengan antusias  dan kemauan yang baik. Tugas menggerakkan dilakukan  oleh pimpinan. Oleh karena itu  kepemimpinan kepala daerah dan kepemimpinan kepala sekolah  mempunyai peran yang  sangat penting menggerakkan personel  melaksanakan  program kerja sekolah. Pemimpin yang efektif menurut Hoy dan Miskel cenderung  mempunyai hubungan    dengan bawahan yang sifatnya  mendukung  dan meningkatkan rasa percaya diri menggunakan kelompok membuat keputusan. Jadi penggerakan yang dilakukan pemimpin  adalah sebagai  pemicu bagi anggota  untuk bekerja dengan baik dan benar.
4.      Fungsi pengkoordinasian
      Pengkoordinasian  mengandung makna  menjaga agar tugas-tugas yang telah dibagi  itu tidak dikerjakan  menurut kehendak  yang mengerjakan saja, tetapi menurut aturan  sehingga menyumbang  terhadap pencapaian  tujuan. Dari pengertian ini dapat ditegaskan bahwa pengkoordinasian  dalam satuan pendidikan adalah mempersatukan rangkaian aktivitas  penyelenggaraan  pendidikan dan pembelajaran dengan menghubungkan, menyatu padukan  dan menyelaraskan  orang-orang dan pekerjaaanya   sehingga semuanya  berlangsung secara tertib ke arah  tercapainya maksud  yang telah ditetapkan.
5.      Fungsi pengarahan
      Pengarahan dilakukan agar kegiatan  yang dilakukan bersama tetap  melalui jalur yang telah   ditetapkan, tidak terjadi penyimpangan  yang dapat menimbulkan terjadinya  pemborosan. Secara operasional pengarahan dapat dipahami  sebagai pemberian petunjuk  bagaimana tugas-tugas  harus dilaksanakan  memberikan bimbingan selanjutnya  dalam rangka perbaikan cara-cara bekerja.
6.  Fungsi pengawasan
      Secara umum pengawasan  dikaitkan dengan upaya untuk mengendalikan, membina dan pelurusan  sebagai upaya  pengendalian  mutu dalam arti luas. Menurut Hadari Nawawi menegaskan bahwa  pengawasan administrasi  berarti kegiatan mengukur  tingkat efektifitas  kerja personal dan tingkat efisiensi  penggunaan metode  dan alat tertentu  dalam usaha mencapai tujuan. Karena itu pengawasan  dapat diartikan  sebagai salah satu kegiatan  untuk mengetahui realisasi  perilaku personel  dalam organisasi  pendidikan dan apakah tingkat pencapaian  tujuan pendidikan  sesuai dengan yang dikehendaki.[6]
D.  Prinsip-Prinsip Administrasi sekolah
        Administrasi sekolah  merupakan salah satu bagian dari administrasi pendidikan, yaitu administrasi pendidikan yang dilaksanakan  di sekolah. Salah satu alat administrasi sekolah adalah tata usaha. Secara sederhana  dapat dikemukakan bahwa administrasi sekolah  adalah semua kegiatan  yang dijalankan  di sekolah untuk mencapai tujuan pendidikan sekolah.[7]
Apabila sekelompok orang bekerjasama  untuk mencapai tujuan tertentu  perlu adanya pengaturan. Segenap rangkaian  kegiatan mengatur dalam usaha  kerjasama menggulingkan  batu untuk mencapai tujuan tersebut  telah terkandung pengertian administrasi. Dengan demikian  setiap adanya usaha kerjasama  dari sekelompok manusia  secara teratur untuk mencapai tujuan tertentu, di situlah administrasi muncul.  
Pertimbangan rasional yang dapat diambil adalah apabila ada usaha kerjasama untuk mencapai tujuan tertentu, namun dikerjakan tidak teratur, belumlah ada administrasi. Demikian pula usaha kerjasama secara teratur tanpa tujuan pun belum dapat dikatakan administrasi, usaha mencapai tujuan yang dilakukan sendiri, walaupun dilaksanakan secara teratur juga belum dapat dikatakan ada administrasi.
Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa administrasi harus memenuhi prinsip-prinsip sebagai berikut:
1.      Adanya kegiatan kerjasama yang dilakukan sekelompok manusia.
2.      Adanya penataan atau pengaturan dalam kerjasama.
3.      Adanya tujuan yang akan dicapai dari kegiatan kerjasama.
Ketiga prinsip di atas harus ada dalam administrasi. Apabila salah satu hilang, tidak dapat lagi dikatakan sebagai administrasi.[8]
Adapun prinsip-prinsip yang digunakan dalam  kurikulum 1975 sebagai landasan  operasional kegiatan administrasi sekolah adalah sebagai berikut:
1.      Prinsip fleksibilitas
Penyelenggaraan pendidikan di sekolah  harus memperhatikan  faktor-faktor ekosistem dan kemampuan untuk menyediakan fasilitas untuk pelaksanaan  pendidikan di sekolah.
2.      Prinsip efisien dan efektivitas
Efisien tidak hanya dalam menggunakan waktu  secara tepat, melainkan juga  dalam pendayagunaan tenaga secara optimal
3.                              Prinsip berorientasi pada tujuan
Semua kegiatan pendidikan  harus berorientasi  untuk mencapai tujuan. Administrasi pendidikan di sekolah merupakan  komponen dalam sistem  pendidikan. Maka untuk menjamin  tercapainya tujuan  tersebut, tujuan operasional  yang sudah dirumuskan  harus menjadi sandaran  orientasi  bagi pelaksanaan  kegiatan administrasi pendidikan di sekolah.
4.                              Prinsip kontinuitas
Prinsip kontinuitas ini merupakan  landasan operasional  dalam melaksanakan kegiatan  administrasi  pendidikan di sekolah, karena itu dalam tiap jenjang  pendidikan harus  memiliki hirarki yang saling berhubungan.
5.                              Prinsip pendidikan seumur hidup
 Setiap manusia di Indonesia  diharapkan untuk selalu berkembang. Karena itu baik masyarakat ataupun pemerintah diharapkan dapat menciptakan situasi yang mendukung  dalam proses belajar mengajar. Dalam melaksanakan administrasi pendidikan, prinsip tersebut perlu digunakan sebagai landasan operasional.[9]







BAB III
PENUTUP

A.  Kesimpulan
Disadari atau tidak, hakekat segala sesuatu yang tergelar di dunia perlu diatur. Pengaturan  dimaksud mengarah kepada usaha kelancaran, keteraturan, kedinamisan dan ketertiban suatu usaha. Apabila pengaturan tidak ada, dunia ini hancur sejak dulu kala. Pengaturan mengarah pada usaha maksudnya adalah proses administrasi pendidikan segenap usaha orang-orang yang terlibat di dalam proses pencapaian tujuan pendidikan itu di diintegrasikan, diorganisasi dan di koordinasi secara efektif dan efisien.
1.      Konsep Administrasi Pendidikan: planning, organizing, staffing, directing,  coordinating, reporting, budgeting.
2.      Fungsi administrasi yang dapat diimplementasikan dalam kegiatan  pendidikan, yaitu perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, pengkoordinasian, pengarahan dan pengawasan.
3.      Administrasi harus memenuhi prinsip-prinsip sebagai berikut:
a.       Adanya kegiatan kerjasama yang dilakukan sekelompok manusia.
b.      Adanya penataan atau pengaturan dalam kerjasama.
c.       Adanya tujuan yang akan dicapai dari kegiatan kerjasama.
4.      Ruang lingkup kegiatan administrasi sekolah adalah meliputi: administrasi program pengajaran, administrasi murid/siswa, administrasi kepegawaian, administrasi keuangan, administrasi perlengkapan, administrasi surat-menyurat, administrasi perpustakaan, administrasi pembinaan kesiswaan, administrasi hubungan sekolah dengan masyarakat.
B.  Saran
Dalam administrasi pendidikan sekolah di perlukan adanya kerjasama, dan dalam upaya kita mewujudkan pencapaian tujuan administrasi pendidikan itu harus memiliki prinsip-prinsip administrasi pendidikan. Dengan demikian tujuan administrasi pendidikan dapat dicapai dengan kerja sama tanpa meninggalkan aturan-aturan tertentu
DAFTAR PUSTAKA


Burhanuddin, Yayuk, Administrasi Pendidikan, CV Pustaka Setia, Bandung, 1998.
Daryanto, Administrasi Pendidikan, PT Rineka Cipta, Jakarta, 2001.
Sagala, Syaiful, Administrasi Pendidikan Kontemporer, Alfabeta, Bandung, 2009.
Sutopo, Hendyat, Pengantar Operasional Administrasi Pendidikan, Usaha Nasional, Surabaya.







 


[1] Yayuk Burhanuddin, Administrasi Pendidikan, CV Pustaka Setia, Bandung, 1998, h. 15-16

[2] Hendyat Sutopo, Pengantar Operasional Administrasi Pendidikan, Usaha Nasional, Surabaya, h. 11
[3] Syaiful Sagala, Administrasi Pendidikan Kontemporer, Alfabeta, Bandung, 2009, h.27-28
[4] Daryanto, Administrasi Pendidikan, PT Rineka Cipta, Jakarta, 2001, h. 24-26
[5] Daryanto, Administrasi Pendidikan,…h. 27
[6] Syaiful Sagala, Administrasi Pendidikan Kontemporer, Alfabeta, Bandung, 2009, h. 46-58

[7] Yayuk Burhanuddin, Administrasi Pendidikan, CV Pustaka Setia, Bandung, 1998, h. 16

[8] Hendyat Sutopo, Pengantar Operasional Administrasi Pendidikan, Usaha Nasional, Surabaya, h. 14
[9] Yayuk Burhanuddin, Administrasi Pendidikan, CV Pustaka Setia, Bandung, 1998, h. 20

Penulis : Unknown ~ Sebuah blog yang menyediakan berbagai macam informasi

Artikel tugas_administrasi_pendidikan_Arul ini dipublish oleh Unknown pada hari Selasa, 04 Oktober 2011. Semoga artikel ini dapat bermanfaat.Terimakasih atas kunjungan Anda silahkan tinggalkan komentar.sudah ada 0 komentar: di postingan tugas_administrasi_pendidikan_Arul
 

0 komentar:

Posting Komentar

Hai...cari pengetahuan atau cari tugas?

Pengetahuan anda akan bertambah, tugas anda akan terselesaikan...
Silahkan Klik di Sini