Pada
tahap ini, orang menjadi tak mudah memaafkan dan tak bisa berfikir jernih; yang
mereka pikirkan hanyalah seputar balas dendam dan tindak balas, lupa akan
akibat-akibat yang dapat timbul
belakangan.
Menurut
Zillmann, ada dua cara untuk mengatasi kemarahan. Cara pertama adalah dengan
menggunakan dan mengadu pikiran-pikiran yang memicu lonjakan marah karena
pikiran-pikiran itu merupakan reaksi murni dari interaksi yang mempertegas dan
mendorong letupan awal amarah dan tanggapan-tanggapan ulang berikutnya yang
dapat megobarkan api amarah. Di samping itu, pemilihan waktu yang tepat untuk
menerapkan cara ini sangatlah penting untuk diperhatikan.
Cara
lainnya adalah mencari selingan atau secara fisiologis meredakan amarah dengan
cara menunggu habisnya lonjakan adrenal dalam kodisi yang besar kemungkinannya
tidak akan ada pemicu-pemicu amarah lebih lanjut. Seseorang dapat menjauhi
sumber kemarahan untuk mencari selingan dan mendinginkan suasana hati untuk
sementara waktu. Pada saat pendinginan tersebut, orang yang sedang marah dapat
menghentikan siklus meningkatnya pikiran jahat dengan mencari selingan yang
menyenangkannya. Sangat sulit rasanya untuk tetap mempertahankan amarah bila
kita menikmati masa-masa yang menyenangkan.
Untuk Pembahasan Selanjutnya Klik
0 komentar:
Posting Komentar