Tugas kelompok
PENGELOLAAN KELAS
DITINJAU DARI
INTERAKSI KOMUNIKATIF
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas
Mata Kuliah : Pengelolaan Pembelejaran
Dosen Pembimbing : Dr. Tutut Sholihah, M.Pd
Disusun Oleh :
Moh. Khoirul Rozikin 1001111417
Ahmad Malik Amrullah 1001111385
Nuril Atiyah 1001111415
Alpiati Rahmah 1001111414
Nurul Malita 1001111394
SEKOLAH TINGGI AGAMA
ISLAM NEGERI
JURUSAN TARBIYAH
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
AHUN 2012
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Masalah
pokok yang dihadapi guru, baik pemula maupun yang sudah berpengalaman adalah
pengelolaan kelas. Aspek yang paling sering didiskusikan oleh penulis
profesional dan oleh para pengajar adalah juga pengelolaan kelas. Mengapa
demikian? Jawabnya sederhama. Pengelolaan kelas merupakan masalah tingkah laku
yang kompleks, dan guru menggunakannya untuk meciptakan dan mempertahankan
kondisi kelas sedemikian rupa sehingga anak didik dapat mencapai tujuan
pengajaran efisien dan menggunakan mereka dapat belajar. Dengan demikian
pengelolaan kelas yang efektif adalah syarat bagi pengajaran yang efektif.
Tugas utama dan paling sulit bagi guru adalah pengelolaan kelas, lebih-lebih
tidak ada satu pun pendekatan yang dikatakan paling baik.
Dengan
masalah yang telah bukan rahasia umum itu maka penulis menarik kesimpulan untuk
lebih membuka lagi mengenai judul yang akan kami bahas yaitu “Pengelolaan Kelas
Ditinjau dari Interaksi Komunikatif” yang mana di dalamnya terdapat beberapa masalah-masalah
pengelolaan kelas, untuk lebih jelasnya akan penulis paparkan di dalam
Pembahasan yaitu pada Bab II.
B.
Rumusan
Masalah
Dalam penulisan makalah ini
terdapat beberapa rumusan masalah yang akan kami bahas yaitu:
1. 1. Pengertian
Pengelolaan kelas
2. 2.Tujuan
Pengelolaan Kelas
3. 3.Prinsip-prinsip
Pengelolaan Kelas
4. 4.Penataan
ruang kelas
5. 5.Masalah
pengelolaan kelas
6. 6.Definisi
pendekatan komunikatif
7. 7.Ciri-ciri
pendekatan komunikatif
C.
Tujuan
Penulisan
Adapun
tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk menambah wawasan penulis dan
pembaca dalam bidang pembelajaran khususnya yaitu mengenai pengelolaan kelas
dengan interaksi komunikatif siswa. Adapun rincian yang ingin di capai dalam
pembahasan makalah penulis adalah:
1. 1.Agar
dapat memahami pengertian Pengelolaan kelas
2. 2.Agar
dapat mengetahui Tujuan dari Pengelolaan Kelas
3. 3.Agar
mengetahui Prinsip-prinsip dalam pengelolaan Kelas
4. 4.Agar
dapat memahami Penataan ruang kelas
5. 5.Agar
dapat mengetahui Masalah yang timbul dalam pengelolaan kelas
6. 6.Agar
dapat mengetahui Definisi dari pada pendekatan komunikatif
7. 7.Agar
mengetahui dan memahami Ciri-ciri pendekatan komunikatif
D. Manfaat Penulisan
Adapun
manfaat dari penulisan makalah yang penulis susun adalah ada beberapa poin yang
dapat di ambil sebagai bahan pembelajaran yang bermanfaat bagi penulis pada
khususnya dan kepada pembaca pada umumnya.
Adapun manfaat yang bisa di ambil
dari penulisan makalah ini adalah:
1.
1.Dapat memahami
pengertian Pengelolaan kelas
2.
2.Dapat mengetahui
Tujuan dari Pengelolaan Kelas
3.
3.Mengetahui
Prinsip-prinsip dalam pengelolaan Kelas
4.
4.Dapat memahami
Penataan ruang kelas
5.
5.Dapat mengetahui
Masalah yang timbul dalam pengelolaan kelas
6.
6.Dapat mengetahui
Definisi dari pada pendekatan komunikatif
7.
7.Mengetahui dan
memahami Ciri-ciri pendekatan komunikatif
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
pengelolaan kelas
Pengelolaan
kelas terdiri dari dua kata, yaitu pengelolaan dan kelas. Pengelolaan itu sendiri asal katanya adalah ”kelola”,
ditambah awalan “pe” dan akhiran “an”. Istilah lain dari kata pengelolaan
adalah “manajemen”. Manajemen adalah kata yang aslinya dari bahasa Inggris,
yaitu “management”, yang berarti ketatalaksanaan, tata pimpinan, pengelolaan. Manajemen
atau pengelolaan dalam pengertian umum menurut Suharsimi Arikunto (1990;2)
adalah pengadministrasian, pengaturan atau penataan suatu kegiatan.[1] Sedangkan
kelas menurut Oemar Hamalik (1987:311) adalah suatu kelompok orang yang
melakukan kegiatan belajar bersama, yang mendapat pengajaran dari guru.[2]
Pengelolaan
kelas adalah suatu usaha yang dengan sengaja dilakukan guna mencapai tujuan
pengajaran. Kesimpulan sederhananya adalah pengelolaan kelas merupakan kegiatan
pengaturan kelas untuk kepentingan pengajaran.[3]
Dalam
konteks yang demikian itulah kiranya pengelolaan kelas penting untuk diketahui
oleh siapapun juga yang menerjunkan dirinya kedalam dunia pendidikan.
Sedangkan
menurut Sudirman N, dalam (dkk. 1991; 310), pengelolaan kelas adalah upaya
mendayagunakan potensi kelas. Ditambahkan lagi oleh Hadari Nawawi (1989;115), dengan mengatakan
bahwa kegiatan manajemen atau pengelolaan kelas dapat diartikan sebagai
kemampuan guru atau wali kelas dalam mendayagunakan potensi kelas berupa
pemberian kesempatan yang seluas-luasnya pada setiap personal untuk melakukan
kegiatan-kegiatan yang kreatif dan terarah sehingga waktu dan dana yang
tersedia dapat dimanfaatkan secara efisien untuk melakukan kegiatan-kegiatan
kelas yang berkaitan dengan kurikulum dan perkembangan murid.[4]
B. Tujuan Pengelolaan Kelas
Tujuan
pengelolaan kelas pada hakikatnya telah terkandung dalam tujuan pendidikan. Secara
umum pengelolaan kelas adalah penyedian fasilitas bagi bermacam macam kegiatan
belajar siswa dalam lingkungan sosial, emosional, dalam intelektual dalam
kelas. Fasilitas yang demikian itu memungkinkan siwa belajar dan bekerja,
terciptanya suasana sosial yang memberikan kepuasan, suasana disiplin, perkembangan
intelektual, emosional dan sikap serta apresiasi pada siswa. (Sudirman N, 1991,
311)
Suharsimi
Arikunto (1988 : 68) berpendapat bahwa tujuan pengelolaan kelas adalah agar
setiap anak di kelas dapat bekerja dengan tertib sehingga tercapai tujuan
pengajaran secara efektif dan efisien.[5]
Terkait
dari penjelasan diatas dalam hal pengelolaan kelas dapat pula ditinjau dari segi interaksi komunikatif.
Artinya seorang guru dituntut mampu mengatur segala kondisi apapun yang terjadi
didalam kelas saat pebelajaran berlangsung agar terciptanya komunikasi dua arah
yaitu antara guru dengan murid, murid dengan guru sehingga proses
belajar-mengajar dapat berlangsung dengan baik. Hal ini bertujuan untuk
memudahkan sekaligus meringankan tugas guru atau wali kelas.
C. Prinsip-Prinsip Pengelolaan Kelas
Dalam
rangka memperkecil masalah gangguan dalam kelas, prinsip-prinsip pengelolaan
kelas dapat dipergunakan. Maka adalah penting bagi guru untuk mengetahui dan
menguasai prinsi-prinsip pengelolaan kelas, yang di uraikan berikut ini :
1.
1.Hangat dan
Antusias
Hangat
dan antusias diperlukan dalam proses belajar mengajar.guru yang hangat dan
akrab engan anak didik selalu menunjukkan antusias pada tugasnya atau pada
aktivitasnya akan berhasil dalam mengimplementasikan pengelolaan kelas.
2. Tantangan
Penggunaan
kata-kata, tindakan, cara kerja atau bahan-bahan yang menantang akan
meningkatkan gairah anak didik untuk belajar sehingga mengurangi kemungkinan
munculnya tingkah laku yang menyimpang.
3. Bervariasi
Penggunaan alat
atau media atau alat bantu,gaya mengajar guru, pola interaksi antara guru dan
anak didik mengurangi munculnya gangguan, kevariasian dalam penggunaan apa yang
dsi sebut diatas merupakan kunci untuk tercapainya pengelolaan kelas yang
efektif.
4. Keluesan
Keluesan tingkah
laku guru untuk mengubah strategi mengajarnya dapat mencegah kemungkinan
munculnya gangguan anak didik serta menciptakan iklim belajar mengajar yang
efektif..
5. Penekanan
pada hal-hal yang positif
Pada dasarnya,
dalam mengajar dan mendidik, guru harus menekankan pada hal-hal yang positif,
dan menghindari pemusatan perhatian anak didik pada hal-hal yang negatif. Penekanan
tersebut dapat dilakukan dengan pemberian penguatan yang positif, dan kesadaran
guru untuk menghindari kesalahan Yang dapat mengganggu jalannya proses belajar
mengajar.
6. Penanaman
disiplin diri
Tujuan akhir
dari pengelolaan kelas adalah anak didik dapat mengembangkan disiplin diri
sendiri. Karena itu,guru sebaiknya selalu mendorong anak didik untuk
melaksanakan disiplin diri sendiri dan guru sendiri hendaknya menjadi teladan
mengenai pengendalian diri dan pelaksanaan tanggung jawab. Jadi, guru harus
disiplin dalam segala hal bila ingin anak didiknya iku disiplin berdisiplin
dalam segala hal.[6]
D. Penataan Ruang Kelas
Meneciptakan
suasana belajar yang menggairahkan perlu
memeperhatikan peraturan/penataan ruang kelas/belajar. Penyusunan dan
pengaturan belajar hendaknya
memungkinkan anak didik duduk
berkelompok dan memudahkan anak didik
bergerak secara leluasa. Dalam pengaturan ruang belajar, hal-hal yang
diperhatikan adalah :
a.
1.Ukuran dan
bentuk kelas
b.
2.Bentuk serta
ukuran bangku dan meja anak didik
c.
3.Jumlah anak
didik dalam kelas
d.
4.Jumlah anak
didik dalam setiap kelompok
e.
5.Jumlah kelompok
dalam kelas
Komposisi anak didik dalam kelompok (seperti anak
didik pandai dengan anak didik kurang pandai, pria dengan wanita).[7]
E. Masalah Dalam Pengelolaan Kelas
Keaneka
macaman masalah perilaku siswa itu menimbulkan beberapa masalah pengelolaan
kelas. Menurut made pidarta masalah-masalah pengelolaan kelas yang berhubungan
dengan perilaku siswa adalah:
- Kurang kesatuan, dengan adanya kelompok-kelompok, klik-klik, dan pertentangan jenis kelamin.
- Tidak ada standar perilaku dalam bekerja kelompok, misalnya ribut, bercakap-cakap, bergi kesana-kemari, dan sebagainya
- Reaksi negatif terhadap anggota kelompok, misalnya ribut, bermusuhan, mengucilkan, merendahkan kelompok bodoh dan sebagainya
- Kelas mentolerasi kekeliruan-kekeliruan temannya, ialah menerima dan mendorong perilaku siswa yang keliru.
- Mudah mereaksi negatif atau terganggu misalnya didatangi monitor, tamu-tamu, iklim yang berubah dan sebagainya
- Moral rendah, permusuhan dan agresif misalnya dalam lembaga dengan alat-alat belajar kurang, kekurangan uang, dan sebagainya
- Tidak mampu menyesuaikan dengan lingkungan yang berubah, seperti tugas-tugas tambahan, anggota kelas yang baru, situasi baru dan sebagainya .[8]
Kegiatan
interaksi edukatif dengan pendekatan kelompok menghendaki peninjauan pada aspek
perbedaan individual anak didik. Postur tubuh anak didik yang tinggi sebaiknya
di tempatkan di belakang. Anak didik yang mengalami gangguan penglihatan atau
pendengaran sebaiknya di tempatkan di depan kelas. Dengan begitu, mata anak
didik yang minus dapat melihat tulisan di papantulis dengan cukup baik.
Penempatan anak didik yang mengalami ganggung pendengaran didepan akan
mempermudah si anak untuk menyimak apa yang disampaikan guru.[9]
Pengaturan
tempat duduk sebenarnya akan berhubungan dengan permasalahan siswa sebagai
individu dengan perbedaan pada aspek biologis, intelektual, dan psikologis. Tetapi
di dalam perbedaan dari ketiga aspek itu ada juga terselip persamaannya,
persamaan dan perbedaan dimaksud adalah :
1.
Persamaan dan
perbedaan dalam kecerdasan (inteligensi)
2.
Persamaan dan
perbedaan dalam kecakapan
3.
Persamaan dan
perbedaan dalam hasil belajar
4.
Persamaan dan
perbedaan dalam bakat
5.
Persamaan dan
perbedaan dalam sikap
6.
Persamaan dan
perbedaan dalam kebiasaan
7.
Persamaan dan
perbedaan dalam pengetahuan /pengalaman
8.
Persamaan dan
perbedaan dalam ciri-ciri jasmaniah
9.
Persamaan dan
perbedaan dalam minat
10. Persamaan
dan perbedaan dalam cita-cita
11. Persamaan
dan perbedaan dalam kebutuhan
12. Persamaan
dan perbedaan dalam kepribadian
13. Persamaan
dan perbedaan dalam pola-pola dan tempo perkembangan
14. Persamaan
dan perbedaan dalam latar belakang lingkungan
Berbagai persamaan dan perbedaan kepribadian siswa
diatas, berguna dalam membantu usaha pengaturan kelas. Terutaman berhubungan
dengan masalah bagaimana pola pengelompokan siswa guna menciptakan lingkungan
belajar yang aktif dan kreatif, sehingga kegiatan belajar yang penuh kesenangan
dan bergairah dapat bertahan dalam waktu yang relatif lama.[10]
F. Definisi Pendekatan Komunikatif
Pendekatan komunikatif adalah
pendekatan dalam pembelajaran bahasa yang menekankan pada kemampuan
berkomunikasi dan berinteraksi dalam situasi keseharian.
Beberapa
pendapat tentang pendekatan komunikatif
- Penguasaan secara naluri yang dipunyai seorang penutur asli untuk menggunakan dan memahami bahasa secara wajar dalam proses berkomunikasi atau berinteraksi dan dalam hubungannya dengan konteks sosial (Dell Hymes)
- Pendekatan yang mengintegrasikan pengajaran fungsi-fungsi bahasa dan tata bahasa (Little Wood, 1981)
- Pendekatan yang mendasarkan pandangannya terhadap penggunaan bahasa sehari-hari secara nyata (M. Soenardi Dwiwandono, 1996)
Dari
pendapat-pendapat di atas tampaknya pendekatan komunikatif ingin ditekankan
fungsi bahasa sebagai alat komunikasi dalam proses interaksi antarmanusia.
Komunikasi di sini juga bisa berupa komunikasi lisan maupun tertulis.[11]
Secara
umum ada empat buah strategi ataupun alat bantu yang dapat di gunakan untuk
penyajian peraturan, prosedur, dan perintah yang komplek agar dapat diambil
keputusan yang tepat dan persoalan dapat diatasi.
- Strategi yang tidak dapat menjamin yang tidak dapat menjamin bahwa persoalan yang dapat dilakukan dengan baik, ialah :
a. Prosa
yang beruntun, ciri ini metode penyampaian yang paling umum.
b. Huristik,
cara ini terdiri dari proses mencoba-coba atau penemuan (discovery)
2. Strategi yang benar-benar dapat menjamin pemecahan yang baik, asal saja inforamsinya yang tepat dan akurat, ialah :
2. Strategi yang benar-benar dapat menjamin pemecahan yang baik, asal saja inforamsinya yang tepat dan akurat, ialah :
a. Algoritma,
cara ini adalah resep atau seperangkat perintah yang disajikan dalam “Format
Pohon Keluarga”.
b. Tabel
keputusan, ini juga merupakan resep, tertapi hal ini berbentuk
pertanyaan-pertanyaan yang harus di jawab.[12]
G. Ciri-ciri Pendekatan Komunikatif
Adapun ciri-ciri pendekatan Komulatif adalah sebagai berikut :
1.
Adanya kegiatan komunikasi fungsional dan interaksi sosial
yang saling berkaitan erat
2.
Pembelajaran berorientasi pada pemerolehan kompetensi
komunikatif, bukan ketepatan gramatikal
3.
Pembelajaran diarahkan pada modifikasi dan peningkatan murid
dalam menemukan kaidah bahasa lewat kegiatan berbahasa
4.
Materi pembelajaran berangkat dari analisis kebutuhan berbahasa
pembelajar
Pentingnya faktor afektif dalam belajar bahasa
Pentingnya faktor afektif dalam belajar bahasa
Dengan
pembelajaran komunikatif, siswa diharapkan mangusai kompetensi komunikatif.
Karakteristik kompetensi Komunikatif
1.
Bersifat dinamis. Kompetensi bahasa selalu berubah-ubah
menuju ke arah kemajuan sesuai dengan kemajuan dan berkembangan bahasa.
2.
Meliputi bahasa lisan dan tulis. Siswa dianggap memiliki
kompetensi bahasa apabila mereka menguasai bahasa secara lisan dan tulisan baik
dalam tataran reseptif maupun produktif.
3.
Bersifat kontekstual sesuai dengan kondisi yang ada.
4.
Meliputi kompetensi bahasa dan performansi bahasa
5.
Bersifat relative
Prosedur
pembelajaran dengan menggunakan pendekatan komunikatif menurut (Finnachiaro
& Brumfit, 1983)
1.
Penyajian dialog singkat
2.
Pelatihan lisan dialog yang disajikan
3.
Penyajian tanya jawab
4.
Penelaah dan pengkajian
5.
Penarikan simpulan
6.
Aktivitas interpretative
7.
Aktivitas produksi lisan
8.
Pemberian tugas
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1.
Pengertian
pengelolaan kelas adalah suatu usaha yang dengan sengaja dilakukan guna
mencapai tujuan pengajaran. Kesimpulan sederhananya adalah pengelolaan kelas
merupakan kegiatan pengaturan kelas untuk kepentingan pengajaran.
2.
Tujuan
Pengelolaan Kelas adalah menyediakan fasilitas bagi bermacam macam kegiatan
belajar siswa dalam lingkungan sosial, emosional, dalam intelektual dalam
kelas.
3.
Prinsip-Prinsip
Pengelolaan Kelas adalah Hangat dan Antusias, Tantangan, Bervariasi, Keluesan, Penekanan
pada hal-hal yang positif, Penanaman disiplin diri
4.
Dalam pengaturan
ruang belajar, hal-hal yang diperhatikan adalah : Ukuran dan bentuk kelas, Bentuk
serta ukuran bangku dan meja anak didik, Jumlah anak didik dalam kelas, Jumlah
anak didik dalam setiap kelompok, Jumlah kelompok dalam kelas
5.
Masalah Dalam
Pengelolaan Kelas adalah: Kurang kesatuan, Tidak ada standar perilaku dalam
bekerja kelompok, Reaksi negatif terhadap anggota kelompok, Kelas mentolerasi
kekeliruan-kekeliruan temannya, Mudah mereaksi negatif atau terganggu misalnya
didatangi monitor, Moral rendah, permusuhan, Tidak mampu menyesuaikan dengan
lingkungan yang berubah.
6.
Beberapa pendapat tentang pendekatan komunikatif adalah Penguasaan secara naluri, Pendekatan
yang mengintegrasikan pengajaran, Pendekatan yang mendasarkan pandangannya
terhadap penggunaan bahasa sehari-hari secara nyata.
7.
Adapun ciri-ciri pendekatan
Komunikatif adalah sebagai berikut :
a. Adanya kegiatan komunikasi
fungsional dan interaksi sosial yang saling berkaitan erat
b. Pembelajaran berorientasi pada
pemerolehan kompetensi komunikatif, bukan ketepatan gramatikal
c. Pembelajaran diarahkan pada
modifikasi dan peningkatan murid dalam menemukan kaidah bahasa lewat kegiatan
berbahasa
d. Materi pembelajaran berangkat dari
analisis kebutuhan berbahasa pembelajar
Pentingnya faktor afektif dalam belajar bahasa
Pentingnya faktor afektif dalam belajar bahasa
B. Saran
Kami menyadari akan kekurangan dalam makalah ini, maka
pembaca dapat menggali kembali sumber-sumber lainnya, untuk menyempurnakannya.
Jadi kami harapkan kritik yang membangun dari anda sekalian, untuk kami lebih
bisa baik dan sempurna lagi dalam pembuatan makalah ini selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Ivor K. Davies, Pengelolaan Belajar, Cv. Rajawali, Jakarta,
1991.
Syaiful Bahri Djamarah, dkk, Strategi Belajar Mengajar I, Jakarta
:Rineka Cipta, 2002.
SyaifulBahriDjamarah, Guru dan Anak didik dalam Interaksi Edukatif,
Jakarta : Rineka Cipta, 2002.
Tutut
Sholehah, Strategi Pembelajaran yang
Efektif, Jakarta : Citra Grafika Desian, 2008.
[1]Syaiful Bahri Djamarah, dkk, Strategi Belajar Mengajar I, Jakarta
:Rineka Cipta, 2002, h. 196
[5] Syaiful
Bahri Djamarah, dkk, Strategi Belajar
Mengajar I, Jakarta :Rineka Cipta, 2002, h. 199-200
[6]SyaifulBahriDjamarah, dkk, Strategi Belajar
MengajarI, Jakarta : Rineka Cipta, 2002, h. 206
[7] SyaifulBahriDjamarah, Guru dan Anak didik
dalam Interaksi Edukatif, Jakarta : Rineka Cipta, 2002, h. 174
[8] SyaifulBahriDjamarah, dkk, Strategi Belajar
Mengajar I, Jakarta : Rineka Cipta, 2002, h. 218
[9] Ibid, h.178
[10] Syaiful Bahri Djamarah, dkk, Strategi
Belajar Mengajar I, Jakarta : Rineka Cipta, 2002, h. 231
[12] Ivor K. Davies, Pengelolaan Belajar,
Cv. Rajawali, Jakarta, 1991, h. 197
0 komentar:
Posting Komentar