Sehari Bersama Ayah



            Seberapa besar frekuensi kebutuhan anak berintraksi aktif dengan ayahnya memang tak bisa dibatasi secara kaku. Seorang ayah yang tinggal di rumah seharian bersama anaknya tetapi tak melakukan satu hal ‘bersama-sama’ anak dan tak menjalin komunikansi efektif bisa jadi kualitasnya sama saja dengan pertemuan seorang ayah yang membacakan cerita pengantar tidur selama setengah jam sambil bercanda riang bersama anaknya di atas pembaringan di ujung malam.
            Bagi ayah yang jadwal kerjanya padat, akan lebih efektif jika mau menyisihkan waktu sepuluh hinga lima belas menit dalam sehari untuk berkomunikasi secara efektif dengan anak. Jika tak ada kesempatan setiap hari, Sabtu dan Minggu pun bisa dimanfaatkan dengan baik. Tentu dengan bobot kualitas pertemuan yang sedikit lebih berkualitas.
            Terlebih lagi bagi anak laki-laki, dirinya harus memperoleh contoh terbaik terhadap figur ayah ini, karena kelak secara sadar maupun tak sadar ia akan meneladani karakter sang figur ini dalam menjalin kehidupan bersama istri dan anak-anaknya kelak.
Dalam setiap bidang pekerjaan, di setiap sisi kehidupan manusia, yang namanya kegagalan pasti pernah dialami. Tantangan, rintangan, dan musibah pun datang silih berganti. Semua itu memberikan stres yang menekan setiap orang. Mereka yang tak memiliki tahanan menghadapi stres dan tak mampu mengelola stres tersebut dengan pola pandang positif tak akan berhasil mencapai tingkat optimal dari karir perjalanan hidupnya.
Secara umum, mereka yang hanya IQ tinggi tanpa diimbangi EQ yang memadai, akan memiliki minat intelektual yang tinggi, menyukai dunia pemikiran, tetapi kaku dan canggung di dunia pribadi serta hubungan dengan lingkungannya. Mereka cenderung kritis dan mudah meremehkan, lebih suka sendiri daripada harus bekerja sama dengan orang lain. Banyak dari mereka mengalami kesulitan dalam menjalin komunikasi, lebih mudah merasa cemas, gelisah, dan merasa bersalah, ragu-ragu dan tak bisa mengungkapkan emosinya dengan bebas.
Sebaliknya, mereka memiliki EQ tinggi, tak peduli apakah IQ-nya tinggi atau rendah, umumnya memiliki rasa percaya diri yang tinggi serta mampu memandang dirinya dengan untuk berbuat sesuatu dengan orang lain. Kondisi emosional dan kacamata positif. Bagi mereka, kehidupan sangat bermakna dan mereka pun enjoy menikmatinya. Tantangan dan musibah tidak membuat mereka depresi. Kalaupun sempat down, mereka tetap hangat dan akrab, mudah menjalin hubungan, mudah memahami perasaan orang lain, dan mental yang seperti ini, sudah tentu menjadi pendukung utama kesuksesan hidup seseorang.

Untuk Pembahasan Selanjutnya Klik disini
 

Kenali Temperamen Bayi Anda



            Setiap bayi adalah makhluk unik dengan tampilan berbeda satu dengan yang lain. Sejak usia 6 bulan, keunikan ini bertambah dengan semakin berkembangnya temperamen si bayi. Temperamen merupakan sebuah aspek karakter yang menyelubungi seseorang secara umum, yang dibentuk oleh kecenderungan-kecenderungan pola-pola khusus reaksi emosional, perubahan suasana hati, dan tingkat kepekaan yang dihasilkan oleh rangsang.
            Temperamen juga bisa dilihat sebagai reaksi seseorang terhadap respons lingkungannya. Temperamen umumnya diperoleh seseorang melalui orangtuanya dengan cara diturunkan (herediter), bisa juga dipengaruhi lingkungan sekitar. Untuk mengetahui temperamen bayi, orangtua dapat mengklarifikasikannya dengan melihat kecenderungan si kecil dengan menjawab pertanyaan di antaranya:
·         Apakah ia mudah beradaptasi dengan lingkungannya?
·         Seberapa aktif ia secara fisik?
·         Apakah anak mudah terusik?
·         Apa kecenderungan mood si kecil sehari-hari, positif atau negatif?
Memang tak mudah memasukkan bayi ke temperamen yang ada. Ada beberapa bayi yang tidak menunjukkan kecenderungan ke salah satu temperamen tersebut, namun gabungan beberapa temperamen. Kesabaran memang diperlukan untuk menghadapi bayi-bayi bertemperamen tertentu. Bayi yang selalu sensitif, terlalu diam atau bahkan terlalu aktif kerap membuat orangtua lelah.
Orangtua sepatutnya kompak dan selaras bekerja sama menghadapi bayi-bayi yang dianggap sulit. Walau umumnya temperamen bayi tidak mudah diubah, paling tidak kesabaran Anda menghadapinya dapat mengurangi presentase temperamen sulit si kecil. Kategori tipe bayi ini tidak dimaksudkan memberi label pada bayi, melainkan mencari jalan memahami dan mengatasi kesulitannya.
Pada dasarnya anak mulai punya sense of humor ketika ia berusia 11 bulan. Di usia ini daya ingat anak semakin meningkat, maka ia pun sangat senang jika gerakannya membuat Anda tertawa. Tak heran jika bayi Anda kerap mengulangi gerakan yang di anggap lucu sambil menunjukkan mimik muka nakal.
Para ahli di Jerman menemukan, kemampuan seseorang melontarkan humor didapat dari dua hal, di antaranya merupakan warisan genetik salah satu orangtua. Ahli-ahli tersebut mendapatkan jika salah satu orangtua gemar bercanda, sensitivitas anak terhadap humor lebih tinggi di banding anak dengan orangtua yang lebih serius.

Untuk pembahasan Selanjutnya silahkan Klik disini
 

Ciptakan Atmosfer Penuh Canda



            Jika ingin si kecil berkembang menjadi anak yang humoris, Anda dapt menciptakan atmosfer penuh canda dan tawa di rumah. Ajaklah anak melihat segala sesuatu dari kacamata terbalik dari hal-hal yang ada sehingga menggelitik anak untuk berbuat serupa. Tentu saja Anda harus menyesuaikan lontaran gurauan ini dengan situasi dan kondisi sehingga anak pun belajar bahwa humor tidak dapat sembarangan dilontarkan. Ia harus melihat waktu dan tempat yang sesuai.
            Semakin terbiasa, anak semakin cerdas melontarkan gurauan pada lingkungannya. Ia pun semakin bisa menyesuaikan untuk gurauan dengan jenis pendengarnya. Sampai di titik ini, Anda pun tak perlu khawatir jika kebetulan anak tersandung suatu masalah karena dengan mudah Anda dapat mengajak melihat permasalahan yang di hadapinya dari kacamata humor yang lebih positif.

Untuk Pembahasan selanjutnya Klik disini
 

Usia 1 Tahun, Marah-marah



            Ledakan emosi kemarahan itu sebenarnya wujud dari rasa frustasi terhadap hal-hal yang tak sesuai harapannya. Sayangnya anak sekecil ini belum pandai mengungkapkan kekesalan hati secara verbal. Maklum, perbendaharaan kosakatanya masih sangat terbatas. Di samping itu, ia juga belum mampu mengontrol diri sehingga kemarahannya tak terkendali.
            Usia ini juga merupakan masa awal ketika anak punyha kebutuhan mengekspresikan kemandirian dan identitasnya. Faktanya, mereka masih sangat tergantung pada orang dewasa di sekitarnya.

Untuk pembahasan Selanjutnya Klik disini
 

Usia 2 Tahun, Emosi Labil



            Bila orangtua melihat gejala anak jadi rewel dan emosional, segeralah mencari tahu penyebabnya. Berbagai hal dapat mengakibatkan si kecil bertingkah laku demikian. Umumnya anak mengalami emosi atau suasana hati yang tidak stabil bila ia terlalu lelah, kurang tidur atau istirahat. Kemungkinan lain adalah si kecil terlalu bergairah. Akibatnya saat menghadapi suatu peristiwa, karena tidak sabar, terpicu ketidak-stabilan emosinya.
            Di saat-saat seperti itu, orangtua sebaiknya segera bertindak. Menghadapi kemarahan dan kekecewaan anak, Anda perlu bersikap wajar dan tenang. Jangan terpancing menghadapi ketidakstabilan dan suasana hati si kecil dengan memarahinya. Cara lain yang dapat Anda lakukan ketika si kecil menangis atau marah-marah tanpa sebab adalah menidurkan anak. Paling tidak, ajak ia beristirahat di kamar tidurnya sambil mendengarkan Anda bercerita atau memutarkan lagu-lagu lembut. Anak-anak usia ini tak hanya marah sebagai ekspresi rasa tidak puas. Kemarahan tak jarang menjadi senjata mereka. Di butuhkan sedikit trik untuk menghadapi si pemarah. Sebab, derajat kemarahan anak tergantung temperamen masing-masing. Dalam bertukar pikiran dengan anak, selain menanyakan sumber kemarahan dan jalan keluarnya, orangtua perlu pula mengajak anak mencari cara melampiaskan kemarahan dengan alternatif lain.

Untuk Pembahasan Selanjutnya Klik disini
 

Hai...cari pengetahuan atau cari tugas?

Pengetahuan anda akan bertambah, tugas anda akan terselesaikan...
Silahkan Klik di Sini